DAFTAR ISI
Modul I
General Input and Output
1. Pendahuluan [Kembali]
- Asistensi dilakukan 3 kali dengan lama pertemuan 20 menit (Rabu, Kamis, Jumat)
- Praktikum dilakukan 1x dengan lama pertemuan 90 menit (Selasa)
- Laporan akhir (format sesuai dengan isi blog) dikumpulkan pada hari Kamis
2. Tujuan [Kembali]
- Merangkai dan menguji aplikasi output pada mikrokontroller arduino
- Merangkai dan menguji input pada mikrokontroller arduino
- Merangkai dan menguji I/O pada mikrokontroller arduino
3. Alat dan Bahan [Kembali]
A. Alat4. Dasar Teori [Kembali]
A. ResistorResistor
 merupakan komponen penting dan sering dijumpai dalam sirkuit 
Elektronik. Boleh dikatakan hampir setiap sirkuit Elektronik pasti ada 
Resistor. Tetapi banyak diantara kita yang bekerja di perusahaan 
perakitan Elektronik maupun yang menggunakan peralatan Elektronik 
tersebut tidak mengetahui cara membaca kode warna ataupun kode angka 
yang ada ditubuh Resistor itu sendiri.
Seperti
 yang dikatakan sebelumnya, nilai Resistor yang berbentuk Axial adalah 
diwakili oleh Warna-warna yang terdapat di tubuh (body) Resistor itu 
sendiri dalam bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh 
Resistor, tetapi ada juga yang 5 Gelang.
Gelang
 warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna 
lainnya sebagai tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga 
merupakan nilai toleransi pada nilai Resistor yang bersangkutan.
Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor :
Tabel Kode Warna ResistorPerhitungan untuk Resistor dengan 4 Gelang warna :
Cara menghitung nilai resistor 4 gelang
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.
Perhitungan untuk Resistor dengan 5 Gelang warna :
Cara Menghitung Nilai Resistor 5 Gelang Warna
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5
Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 MOhm dengan toleransi 10%.
Contoh-contoh perhitungan lainnya :
Merah, Merah, Merah, Emas → 22 * 10² = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm dengan 5% toleransi
Kuning, Ungu, Orange, Perak → 47 * 10³ = 47.000 Ohm atau 47 Kilo Ohm dengan 10% toleransi
Cara menghitung Toleransi :
2.200 Ohm dengan Toleransi 5% =
2200 – 5% = 2.090
2200 + 5% = 2.310
ini artinya nilai Resistor tersebut akan berkisar antara 2.090 Ohm ~ 2.310 Ohm
B. Komponen Input
-Keypad
    Keypad
 adalah bagian penting dari suatu perangkat elektronika yang membutuhkan
 interaksi manusia. Keypad berfungsi sebagai interface antara perangkat 
(mesin) elektronik dengan manusia atau dikenal dengan istilah HMI (Human
 Machine Interface). Matrix keypad 4×4 pada artikel ini merupakan salah 
satu contoh keypad yang dapat digunakan untuk berkomunikasi antara 
manusia dengan mikrokontroler. Matrix keypad 4×4 memiliki konstruksi 
atau susunan yang simple dan hemat dalam penggunaan port mikrokontroler.
 Konfigurasi keypad dengan susunan bentuk matrix ini bertujuan untuk 
penghematan port mikrokontroler karena jumlah key (tombol) yang 
dibutuhkan banyak pada suatu sistem dengan mikrokontroler. Konstruksi 
matrix keypad 4×4 untuk mikrokontroler dapat dibuat seperti pada gambar 
berikut. Konstruksi Matrix Keypad 4×4 Untuk Mikrokontroler Konstruksi 
matrix keypad 4×4 diatas cukup sederhana, yaitu terdiri dari 4 baris dan
 4 kolom dengan keypad berupas saklar push buton yang diletakan disetiap
 persilangan kolom dan barisnya. Rangkaian matrix keypad diatas terdiri 
dari 16 saklar push buton dengan konfigurasi 4 baris dan 4 kolom. 8 line
 yang terdiri dari 4 baris dan 4 kolom tersebut dihubungkan dengan port 
mikrokontroler 8 bit. Sisi baris dari matrix keypad ditandai dengan nama
 Row1, Row2, Row3 dan Row4 kemudian sisi kolom ditandai dengan nama 
Col1, Col2, Col3 dan Col4. Sisi input atau output dari matrix keypad 4×4
 ini tidak mengikat, dapat dikonfigurasikan kolom sebagi input dan baris
 sebagai output atau sebaliknya tergantung programernya.
    Proses
 Scaning Matrix Keypad 4×4 Untuk Mikrokontroler Proses scaning untuk 
membaca penekanan tombol pada matrix keypad 4×4 untuk mikrokontroler 
diatas dilakukan secara bertahap kolom demi kolom dari kolom pertama 
sampai kolom ke 4 dan baris pertama hingga baris ke 4. Program untuk 
scaning matrix keypad 4×4 dapat bermacam-macam, tapi pada intinya sama. 
Misal kita asumsikan keypad aktif LOW (semua line kolom dan baris 
dipasang resistor pull-up) dan dihubungkan ke port mikrokontrolr dengan 
jalur kolom adalah jalur input dan jalur baris adalah jalur output maka 
proses scaning matrix keypad 4×4 diatas dapat dituliskan sebagai 
berikut.
    DIP
 switch, atau Dual Inline Package switch, adalah jenis saklar yang 
terdiri dari beberapa saklar kecil yang terpasang dalam paket berbentuk 
baris ganda pada rangkaian elektronik terpadu atau modul. Setiap saklar 
memiliki dua posisi, ON dan OFF, yang digunakan untuk konfigurasi atau 
pengaturan pada perangkat elektronik, seperti menetapkan alamat atau 
parameter lainnya. DIP switch umumnya memberikan kemudahan penggunaan 
tanpa memerlukan keahlian khusus dalam pengaturan, meskipun beberapa 
pengembang kini beralih ke metode konfigurasi yang lebih canggih.
    DIP
 switch, atau Dual Inline Package switch, bekerja berdasarkan prinsip 
sederhana saklar elektronik yang dapat berada dalam dua posisi, ON 
(hidup) atau OFF (mati). Dalam konteks penggunaannya pada rangkaian 
terpadu atau modul, setiap saklar DIP switch merepresentasikan satu bit 
informasi. Ketika saklar dalam posisi ON, itu menghubungkan pin terkait,
 sementara posisi OFF memutuskan hubungan. Pengaturan atau konfigurasi 
tertentu dapat dicapai dengan mengatur posisi ON atau OFF dari 
masing-masing saklar DIP switch sesuai dengan kebutuhan aplikasi. DIP 
switch sering digunakan untuk pengaturan alamat atau parameter lainnya 
dalam rangkaian elektronik tanpa memerlukan pemrograman atau perangkat 
lunak tambahan.
-Push Button
    Push
 Button Module adalah modul elektronika yang dirancang untuk mendeteksi 
tekanan tombol atau saklar oleh pengguna. Modul ini biasanya terdiri 
dari tombol fisik yang ditekan untuk memungkinkan aliran arus atau 
sinyal saat ditekan dan memutus aliran ketika dilepaskan. Push Button 
Module sering digunakan dalam proyek-proyek elektronika dan 
mikrokontroler sebagai antarmuka antara pengguna dan sistem. Modul ini 
dapat terhubung ke pin input pada mikrokontroler atau perangkat 
elektronik lainnya, dan ketika tombol ditekan, dapat memicu aksi 
tertentu, seperti memulai atau menghentikan suatu proses, atau mengganti
 kondisi atau mode operasi pada sistem. Keberadaan Push Button Module 
memudahkan implementasi interaksi manusia-mesin dalam berbagai aplikasi 
elektronika.
    Push
 Button Module bekerja berdasarkan prinsip saklar elektronik yang 
terdapat di dalamnya. Modul ini memiliki dua terminal yang terhubung 
oleh saklar yang secara default terbuka. Saat tombol ditekan, saklar 
tersebut menutup, menciptakan jalur listrik dan memungkinkan arus 
mengalir. Ketika tombol dilepaskan, saklar membuka kembali dan memutus 
aliran listrik. Push Button Module biasanya dihubungkan ke 
mikrokontroler atau sirkuit logika lainnya, dan ketika tombol ditekan, 
perubahan status saklar diinterpretasikan sebagai sinyal input yang 
memicu aksi tertentu dalam program atau sistem, menjadikannya antarmuka 
yang efektif untuk interaksi pengguna dalam proyek elektronika atau 
mikrokontroler.
-Sensor Infrared
Sensor
 infrared (IR) adalah perangkat elektronika yang dirancang untuk 
mendeteksi radiasi inframerah dalam spektrum elektromagnetik. Radiasi 
inframerah adalah bentuk radiasi panas yang tidak terlihat oleh mata 
manusia. Sensor infrared mengonversi energi radiasi inframerah menjadi 
sinyal listrik yang dapat diukur. Ada dua jenis sensor infrared utama: 
sensor pasif dan sensor aktif.
1. Sensor Infrared Pasif:
 Sensor ini mendeteksi radiasi inframerah yang dipancarkan atau 
dipantulkan oleh objek atau tubuh yang memiliki suhu lebih tinggi 
daripada nol absolut. Sensor pasif sering digunakan dalam aplikasi 
deteksi gerak (PIR sensor) untuk mengidentifikasi perubahan suhu yang 
terkait dengan pergerakan manusia atau objek.
2. Sensor Infrared Aktif:
 Sensor ini menghasilkan radiasi inframerah sendiri dan kemudian 
mendeteksi pantulan atau perubahan dalam pantulan tersebut. Sensor ini 
sering digunakan dalam aplikasi pengukuran jarak (seperti sensor 
ultrasonik atau lidar) dan komunikasi inframerah.
Sensor
 infrared memiliki berbagai aplikasi, termasuk di dalam pengendalian 
jarak jauh, perangkat keamanan, sistem kendali otomatis, dan perangkat 
medis. Keunggulan sensor infrared termasuk kemampuan bekerja dalam 
kondisi cahaya rendah atau gelap dan kemampuan mengukur suhu objek tanpa
 kontak fisik.
Prinsip
 kerja sensor infrared tergantung pada jenis sensor dan aplikasinya. 
Secara umum, prinsip kerja sensor infrared melibatkan deteksi radiasi 
inframerah dan konversi energi inframerah menjadi sinyal listrik yang 
dapat diukur. Ada dua jenis utama sensor infrared: sensor pasif dan 
sensor aktif.
1. Sensor Infrared Pasif:
   - Deteksi Radiasi:
 Sensor pasif mendeteksi radiasi inframerah yang dipancarkan atau 
dipantulkan oleh objek atau tubuh yang memiliki suhu lebih tinggi 
daripada nol absolut. Ini dapat mencakup perubahan suhu yang terkait 
dengan pergerakan manusia atau objek.
  -Konversi Menjadi Sinyal Listrik:
 Ketika radiasi inframerah tertangkap, sensor mengonversinya menjadi 
sinyal listrik melalui elemen detektor termal atau pyroelektrik.
   - Aplikasi:
 Sensor pasif, seperti sensor deteksi gerak PIR (Passive Infrared), 
sering digunakan dalam sistem keamanan atau otomatisasi rumah untuk 
mendeteksi perubahan suhu yang diindikasikan oleh pergerakan.
2. Sensor Infrared Aktif:
   - Pancaran Radiasi: Sensor aktif menghasilkan sendiri radiasi inframerah, kemudian mendeteksi pantulan atau perubahan dalam pantulan tersebut.
   - Konversi Menjadi Sinyal Listrik:
 Sinyal pantulan atau perubahan dalam intensitas pantulan diukur dan 
dikonversi menjadi sinyal listrik oleh elemen detektor seperti fotodioda
 atau fototransistor.
   - Aplikasi: Sensor infrared aktif digunakan dalam pengukuran jarak (lidar, sensor ultrasonik) dan komunikasi inframerah.
Prinsip
 kerja sensor infrared memanfaatkan sifat radiasi inframerah yang tidak 
terlihat oleh mata manusia dan kemudian mengonversinya menjadi bentuk 
sinyal yang dapat diolah untuk berbagai aplikasi.
-Sensor LDR
Sensor
 LDR (Light Dependent Resistor), juga dikenal sebagai fotoresistor, 
adalah jenis sensor yang sensitif terhadap intensitas cahaya. Prinsip 
kerja LDR didasarkan pada perubahan resistansinya tergantung pada 
tingkat cahaya yang diterimanya. Ketika cahaya mengenai LDR, 
resistansinya menurun, dan sebaliknya, saat kondisi gelap, resistansinya
 meningkat.
LDR
 umumnya terbuat dari semikonduktor yang memiliki resistivitas yang 
sangat sensitif terhadap tingkat pencahayaan. Ketika cahaya menyinari 
LDR, energi foton mengeksitasi elektron dalam struktur semikonduktor, 
sehingga resistansi menurun. Pengukuran resistansi LDR dapat digunakan 
untuk mengukur intensitas cahaya di sekitarnya.
Aplikasi
 umum dari sensor LDR termasuk dalam sistem pengaturan otomatis 
pencahayaan, seperti lampu jalan yang menyala otomatis saat gelap, atau 
dalam perangkat sensor cahaya untuk kamera atau ponsel pintar. 
Penggunaan LDR dalam berbagai proyek elektronika memungkinkan respons 
otomatis terhadap kondisi pencahayaan, menawarkan solusi hemat energi 
dan efisien.
Prinsip
 kerja sensor LDR (Light Dependent Resistor) didasarkan pada perubahan 
resistansinya terhadap intensitas cahaya yang diterimanya. LDR terbuat 
dari material semikonduktor khusus yang memiliki resistivitas yang 
sangat sensitif terhadap tingkat pencahayaan. Ketika cahaya mengenai 
LDR, energi foton dari cahaya tersebut menghasilkan elektron-elektron 
berenergi tinggi dalam struktur semikonduktor, sehingga meningkatkan 
konduktivitas dan menurunkan resistansi sensor.
Jadi,
 pada kondisi cahaya yang cukup, LDR memiliki resistansi yang rendah, 
memungkinkan arus listrik untuk mengalir dengan mudah melalui sensor. 
Sebaliknya, pada kondisi gelap, resistansi LDR meningkat, membatasi arus
 listrik yang dapat mengalir. Pengukuran resistansi LDR dapat digunakan 
sebagai indikator intensitas cahaya di sekitar sensor.
Aplikasi
 umum dari prinsip ini adalah dalam rangkaian pengaturan otomatis 
pencahayaan. Sebagai contoh, ketika lingkungan menjadi gelap, resistansi
 LDR meningkat, dan ini dapat digunakan untuk mengaktifkan atau mengatur
 lampu secara otomatis. Penggunaan sensor LDR membuat perangkat dapat 
merespons secara otomatis terhadap kondisi pencahayaan, menjadikannya 
berguna dalam berbagai proyek elektronika dan sistem kontrol otomatis.
-LED (Light Emiting Diode)
LED
 adalah suaatu semikonduktor yang memancarkan cahaya,  LED mempunyai 
kecenderungan polarisasi. LED mempunyai kutub positif dan negatif (p-n) 
dan hanya akan menyala bila diberikan arus maju. Ini dikarenakan LED 
terbuat dari bahan semikonduktor yang hanya akan mengizinkan arus 
listrik mengalir ke satu arah dan tidak ke arah sebaliknya. Bila LED 
diberikan arus terbalik, hanya akan ada sedikit arus yang melewati  LED.
 Ini menyebabkan LED tidak akan mengeluarkan emisi cahaya.
-Liquid Crystal Display (LCD)
Liquid
 Crystal Display (LCD) adalah sebuah peralatan elektronik yang berfungsi
 untuk menampilkan output sebuah sistem dengan cara membentuk suatu 
citra atau gambaran pada sebuah layar. Secara garis besar komponen 
penyusun LCD terdiri dari kristal cair (liquid crystal) yang diapit oleh
 2 buah elektroda transparan dan 2 buah filter polarisasi (polarizing 
filter).
Gambar Penampang komponen penyusun LCD
Keterangan:
1. Film dengan polarizing filter vertical untuk memolarisasi cahaya yang masuk.
2. Glass substrate yang berisi kolom-kolom elektroda Indium tin oxide (ITO).
3. Twisted nematic liquid crystal (kristal cair dengan susunan terpilin).
4. Glass substrate yang berisi baris-baris elektroda Indium tin oxide (ITO).
5. Film dengan polarizing filter horizontal untuk memolarisasi cahaya yang masuk.
6. Reflektor cahaya untuk memantulkan cahaya yang masuk LCD kembali ke mata pengamat.
Sebuah
 citra dibentuk dengan mengombinasikan kondisi nyala dan mati dari 
pixel-pixel yang menyusun layar sebuah LCD. Pada umumnya LCD yang dijual
 di pasaran sudah memiliki integrated circuit tersendiri sehingga para 
pemakai dapat mengontrol tampilan LCD dengan mudah dengan menggunakan 
mikrokontroler untuk mengirimkan data melalui pin-pin input yang sudah 
tersedia.
Kaki-kaki yang terdapat pada LCD
-Seven Segment
Layar
 tujuh segmen ini seringkali digunakan pada jam digital, meteran 
elektronik, dan perangkat elektronik lainnya yang menampilkan informasi 
numerik. Layar tujuh segmen ini terdiri dari 7 buah LED yang membentuk 
angka 8 dan 1 LED untuk titik/DP. Angka yang ditampilkan di seven segmen
 ini dari 0-9. Cara kerja dari seven segmen disesuaikan dengan LED. LED 
merupakan komponen diode yang dapat memancarkan cahaya. kondisi dalam 
keadaan ON jika sisi anode mendapatkan sumber positif dari Vcc dan 
katode mendapatkan sumber negatif dari ground.
-Dot matriks
Dot
 matrix 8x8 adalah tipe tampilan atau display yang terdiri dari susunan 
titik-titik (dot) dalam format matriks berukuran 8x8. Artinya, terdapat 8
 baris dan 8 kolom titik, membentuk total 64 titik yang dapat diatur 
untuk menampilkan karakter, grafik, atau pola tertentu. Setiap titik 
atau elemen dalam matriks dapat dinyalakan atau dimatikan secara 
independen, memungkinkan pembentukan berbagai karakter atau gambar.
Penggunaan
 dot matrix 8x8 umumnya ditemukan pada layar kecil pada 
perangkat-perangkat seperti jam digital, alat pengukur, atau panel 
informasi kecil. Tampilan ini dapat diatur untuk menampilkan angka, 
huruf, atau bahkan animasi sederhana dengan mengatur kombinasi 
titik-titiknya.
Kontrol
 dot matrix 8x8 melibatkan sinyal untuk setiap baris dan kolom, diatur 
untuk menyalakan atau mematikan setiap titik sesuai kebutuhan untuk 
membentuk karakter atau gambar yang diinginkan. Kelebihan dot matrix 
adalah fleksibilitasnya dalam menampilkan informasi yang beragam dengan 
jumlah titik yang relatif kecil, meskipun resolusi tampilannya terbatas.
Prinsip
 kerja dot matrix 8x8 didasarkan pada kemampuan setiap titik atau elemen
 dalam matriks untuk diatur secara independen, membentuk gambar atau 
karakter tertentu. Matriks ini terdiri dari 8 baris dan 8 kolom titik, 
menciptakan total 64 titik yang dapat dinyalakan atau dimatikan. Prinsip
 kerja umumnya melibatkan kontrol terhadap setiap baris dan kolom untuk 
menyalakan atau mematikan titik-titik sesuai dengan informasi yang ingin
 ditampilkan.
Langkah-langkah umum prinsip kerja dot matrix 8x8:
1. Pemilihan Baris (Rows): Sinyal arus diterapkan pada satu baris pada satu waktu. Ini berarti satu per satu, setiap baris akan diaktifkan.
2. Pemilihan Kolom (Columns): Pada saat yang sama, sinyal tegangan diterapkan pada satu atau lebih kolom yang ingin diaktifkan.
3. Penyalaan atau Pemadaman Titik:
 Pada persimpangan antara baris dan kolom yang diaktifkan, titik-titik 
yang diinginkan dinyalakan dengan memberikan arus. Pada titik-titik lain
 di matriks, yang tidak diaktifkan, titik tetap dimatikan.
4. Pemindahan Ke Baris dan Kolom Selanjutnya:
 Proses ini diulang secara berulang-ulang untuk setiap baris dan kolom 
secara berurutan, sehingga kesan visual karakter atau gambar terbentuk.
Kontrol
 ini dapat dilakukan dengan menggunakan mikrokontroler atau driver 
display khusus yang mengontrol aliran arus dan tegangan pada setiap 
baris dan kolom. Dengan cara ini, dot matrix 8x8 dapat menampilkan 
berbagai karakter, angka, atau bahkan grafik dengan mengatur kombinasi 
titik-titiknya sesuai kebutuhan.
-Arduino
Arduino
 adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang 
didalamnya terdapat utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis 
AVR dari perusahaan Atmel. Arduino yang kita gunakan dalam praktikum ini
 adalah Arduino Uno yang menggungakan chip AVR ATmega 328P. Dalam 
memprogram Arduino, kita bisa menggunakan komunikasi serial agar Arduino
 dapat berhubungan dengan komputer ataupun perangkat lain.
Adapun spesifikasi dari Arduino Uno ini adalah sebagai berikut :
Arduino Uno
Bagian-bagian arduino uno:
-Power USB
Digunakan untuk menghubungkan Papan Arduino dengan komputer lewat koneksi USB.
-Power jack
Supply atau sumber listrik untuk Arduino dengan tipe Jack. Input DC 5 - 12 V.
-Crystal Oscillator
Kristal
 ini digunakan sebagai layaknya detak jantung pada Arduino. Jumlah cetak
                menunjukkan 16000 atau 16000 kHz, atau 16 MHz.
-Reset
Digunakan untuk mengulang program Arduino dari awal atau Reset.
-Digital Pins I / O
Papan
 Arduino UNO memiliki 14 Digital Pin. Berfungsi untuk memberikan nilai 
logika           (0 atau 1). Pin berlabel " ~ " adalah pin-pin PWM ( 
Pulse Width Modulation ) yang               dapat digunakan untuk 
menghasilkan PWM.
-Analog Pins
Papan
 Arduino UNO memiliki 6 pin analog A0. Digunakan untuk membaca sinyal 
atau           sensor analog seperti sensor jarak, suhu, dsb, dan 
mengubahnya menjadi nilai digital.
-LED Power Indicator
Lampu ini akan menyala dan menandakan Papan Arduino mendapatkan supply listrik           dengan baik.
Bagian - bagian pendukung:
-RAM
RAM
 (Random Access Memory) adalah tempat penyimpanan sementara pada 
komputer yang isinya dapat diakses dalam waktu yang tetap, tidak 
memperdulikan letak data tersebut dalam memori atau acak. Secara umum 
ada 2 jenis RAM yaitu SRAM (Static Random Acces Memory) dan DRAM 
(Dynamic Random Acces Memory).
-ROM
ROM
 (Read-only Memory) adalah perangkat keras pada computer yang dapat 
menyimpan data secara permanen tanpa harus memperhatikan adanya sumber 
listrik. ROM terdiri dari Mask ROM, PROM, EPROM, EEPROM.
Block Diagram Mikrokontroler ATMega 328P pada Arduino UNO
Adapun block diagram mikrokontroler ATMega 328P dapat dilihat pada gambar berikut:
Block diagram dapat digunakan untuk memudahkan / memahami bagaimana kinerja dari mikrokontroler ATMega 328P.








.jpg)



.jpg)






.png)








.png)




 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar